Dari “Commons” ke Ekstraktivisme, dan Perlawanannya: Cerita Sungai Mahakam

Kompleksitas persoalan membentuk karakter buas sebuah kota yang melayani industri ekstraktif sementara mengeksploitasi manusia dan alamnya. Tidak banyak ruang yang tersisa untuk penduduk kota: orang-orang menetap di sudut-sudut kota, “ruang-ruang tersisa”, yang mungkin direncanakan, mungkin ditinggalkan. Beberapa wilayah tanpa surat-surat memiliki hak kepemilikan yang lemah, dan mungkin dapat digusur kapan saja.

Megaproyek Raksasa sedang Memangsa Dunia!

Sebagian besar gerakan lingkungan dan sosial arus utama tetap terpisah dan tidak tertarik pada perjuangan eko-anarkis dan pertahanan tanah masyarakat asli (adat dan lokal). Sudah saatnya bagi kita untuk melihat rangkaian proses-proses ini secara negatif: jangan lagi gunakan istilah-istilah teknis dan akademis untuk menampakkan pemakluman, mempromosikan pesona mereka dan mempromosikan ketergantungan yang dinormalisasi, serta biaya-biaya sosio-ekologis.