Kita terlalu cepat memasukkan sosok ini sebagai representasi rakyat-wong cilik karena beliau bukan bangsawan dengan tak terlibat dengan Orde Lama dan Orde Baru. Relasi presiden Jokowi dengan pengusaha papan atas Indonesia Tionghoa yang saling memanfaatkan dan tabrak etika-moral, membuka luka lama. Sentimen anti Tionghoa kembali muncul.
Category: Diskusi
Membaca Politik Indonesia dalam Arus Dunia
Pertanyaannya bukan lagi apakah pemilu berjalan jujur, tetapi sejauh mana masyarakat memahami bahwa demokrasi bisa direkayasa. Sebagai negara besar dengan sejarah panjang, kita punya peluang untuk membangun kesadaran baru—kesadaran yang tidak hanya melawan kekuasaan, tetapi juga membongkar logika pasar yang membentuknya.
Ketika Demokrasi Direkayasa: Antara Etika dan Algoritma
Politik tanpa etika bukanlah keniscayaan, melainkan pilihan. Dalam situasi seperti ini, kaum intelektual tidak bisa lagi berdiri di tengah tapi harus memilih sisi. Kita jangan terlarut dalam kegembiraan yang direkayasa. Politik bukan hanya soal siapa yang menang, tetapi bagaimana proses itu dijalankan. Dan dalam proses itu, kesadaran kritis adalah senjata utama.
Ilusi “Wong Cilik”: Membongkar Narasi Politik Jokowi
Ini bukan soal kepedulian. Ini adalah bisnis politik. Warga hanya digunakan suaranya dan angkanya. Konsep democracy by numbers menjadi sorotan utama. Demokrasi yang seharusnya melindungi kelompok minoritas justru berubah menjadi sistem yang hanya mengutamakan suara terbanyak. Dalam sistem ini, keadilan dikorbankan demi elektabilitas.
Jokowi dan Politik Indonesia: Dari Ilusi Wong Cilik ke Algoritma Kekuasaan
Geliat ekonomi dan politik lokal yang menunjukkan bahwa Indonesia tak sesuram yang dibayangkan. Di balik represi yang semakin menguat, selalu ada ruang untuk resistensi. Revolusi tidak bisa hanya digerakkan oleh kelas menengah yang tidak mengakar.
Kasus Lumpur Lapindo dalam Bingkai “Kapitalosen”
Bencana dilihat sebagai ancaman serius terhadap akumulasi kapital dan oleh karenanya penyelenggara negara harus bekerja untuk menjamin agar proses akumulasi kapital tidak terganggu oleh kejadian bencana dengan langkah-langkah pengurangan risiko dan dampaknya.
Sosiologi Pengetahuan Ilmiah menurut Robert K. Merton
Membaca buku ini, kita dapat melihat bahwa pengaruh Sorokin pada Merton tentang sosiologi pengetahuan jauh lebih kuat dibandingkan pengaruh Parsons.
Catatan Diskusi Buku “The Culture of Disaster”
Wabah menjadi bagian dari keresahan masa lalu, sekaligus penanda keresahan eksistensial manusia saat ini.
Mengggelar Diskusi Buku di Kala Pandemi
Situasi krisis justru menjadi peluang untuk memberikan karpet merah terhadap investor.