Ini seperti yang dilakukan pendiri bangsa dalam menemukan kembali potensi-potensi identitas keindonesiaan pada reruntuhan Keraton Majapahit dan puing-puing Candi Borobudur.
Author: Perkumpulan Eutenika
Belajar Kampung sampai ke Bangkok
Para peserta berdiskusi tentang apa yang mereka jumpai. Warga lokal pun ikut menyaksikan pemaparan tersebut dan memberi tanggapan atas temuan para peserta.
Suara Anak Muda tentang Pariwisata
Perbincangan itu muncul dari keresahan akibat keberadaan kampung wisata yang kerap mengabaikan suara pemuda dalam perencanaan dan pengembangannya.
Sinoman dan Partisipasi Pemuda pada Lingkungannya
Ada anggapan dari masyarakat bahwa ketika anak muda berkumpul pasti melakukan hal negatif. Dengan aktif di sinoman dan Karang Taruna, para pemuda hendak membuktikan bahwa mereka juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Tentang Proyek Pembangunan
Mempertahankan pembangunan di sebuah lingkungan secara kompromistis merupakan pengganti yang buruk bagi usaha merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi dan mendorong praktik keanekaragaman hayati.
Memutus Rantai Pembangunan
Jika “kebangkitan” dilihat dari angka PDB, maka hal tersebut tidak mencerminkan realitas obyektif dari warga karena angka tersebut ditentukan sebagian besar oleh ekspor bahan mentah dari sektor ekstraktif.
Peralihan-peralihan Peradaban
Kini sedang bangkit sebuah gerakan beragam dan majemuk yang menyerukan akhir dari dominasi Eurosentris dan antroposentris, sebagai konsekuensi dari kelemahan, kegagalan, dan bahkan kengerian dari dominasi tersebut.
Pembangunan untuk “1 Persen”
Kekerasan maskulin beroperasi untuk melayani produksi keuntungan para kapitalis. Orang miskin semakin miskin karena pemerintahan dibajak oleh “kelompok 1 persen” yang melancarkan agenda akumulasi keuntungan melalui kebijakan privatisasi.
Melihat Songgoriti “Dari Dalam”
Lingkungan Songgoriti bermula dari keresahan para pemuda di Songgoriti terkait stigma negatif yang dilekatkan banyak orang pada kampungnya. Salah satu upaya melawan stigma tersebut adalah memproduksi narasi alternatif tentang kampungnya dari sudut pandang berbeda.
Kasus Lumpur Lapindo dalam Bingkai “Kapitalosen”
Bencana dilihat sebagai ancaman serius terhadap akumulasi kapital dan oleh karenanya penyelenggara negara harus bekerja untuk menjamin agar proses akumulasi kapital tidak terganggu oleh kejadian bencana dengan langkah-langkah pengurangan risiko dan dampaknya.