Pandemi tidak bisa menghentikan program magang yang menjadi salah satu persyaratan wajib bagi mahasiswa untuk dapat lulus dari kampusnya.
DANIA NUR SHABRINA
Di situasi pandemi Covid-19, Perkumpulan Peneliti Eutenika tetap membuka mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan magang secara tatap-muka maupun daring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Tahun ini, ada lima mahasiswa yang aktif melakukan kegiatan magang sejak pertengahan Juni lalu. Mereka adalah May Alfian, Faizal Gamar Irvany, Dania Nur Shabrina, Rahma Nuzula, dan Myra Kenderan. Mereka adalah mahasiswa tingkat akhir Program Studi Sarjana Sosiologi, Universitas Brawijaya.
Tidak semua pemagang berada di Malang. Dua orang melakukan magang secara daring. Rahma Nuzula dan Dania Nur Shabrina melakukan program-program magang dari rumah mereka masing-masing di Jakarta. Tiga lainnya melakukan kegiatan magang secara konvensional di Heterotopie LibTeracy di Prenjak Timur 26, Sukun, Malang. Meskipun begitu, sebagian besar program dilakukan dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa program magang yang dijalankan merupakan kegiatan yang sudah menjadi agenda Perkumpulan Eutenika. Antara lain, menyelenggarakan diskusi publik dan terbatas, pelatihan-pelatihan terkait penelitian, Webinar, pengelolaan Heterotopie LibTeracy, dan manajemen CSO. Masing-masing mahasiswa turut bertanggung jawab membantu setiap program tersebut.
Faizal, misalnya, bertanggung jawab untuk membantu pengelolaan Heterotopie LibTeracy. Bersama dengan anggota Eutenika dan pemagang yang berada di Malang, Faizal masih mempelajari tata cara melakukan pendataan buku dan merancang kegiatan bedah buku yang diselenggarakan secara daring.
Rahma membantu proses kegiatan Seri Diskusi Terbatas “Marjinalisasi dan De-Marjinalisasi Papua”. Tugasnya antara lain melakukan konfirmasi kehadiran peserta diskusi, menulis notulen dan transkrip hasil diskusi untuk bisa didistribusikan pada seluruh peserta. Diskusi rutin diselenggarakan setiap Selasa pada bulan Juni-Juli. Bertindak sebagai pengumpul diskusi ini adalah Riwanto Tirtosudarmo (peneliti senior), Rita Padawangi (dosen senior di Singapore University of Social Sciences, Singapura), dan Anton Novenanto (peneliti dan pengajar di Jurusan Sosiologi, Universitas Brawijaya; sekaligus direktur eksekutif Eutenika). Peserta diskusi dipilih secara khusus dengan mempertimbangkan kapasitas dan perimbangan gender, dengan memberi ruang bagi peserta dari Papua.
Sementara itu, Myra membantu persiapan dan pelaksanaan International Webinar “Ecology, Pandemic, and Ethics” yang diselenggarakan Senin 6 Juli lalu. Saat ini dia sedang sibuk menyusun notulensi dan transkripsi proses webinar yang menghadirkan Judith Schlehe dari Freiburg University, Jerman, Hendro Sangkoyo dari School of Democratic Economics, dan Ryuichiro Abe dari Waseda University, Jepang. Webinar dimoderatori oleh Vissia Ita Yulianto dari Universitas Gadjah Mada.
Dania memilih untuk belajar tentang tata kelola CSO. Seperti, melakukan pengelolaan website eutenika.org. Saat ini, dia sedang membantu persiapan “Webinar Infodemi: Struktur dan Kultur” yang akan diselenggarakan pada Rabu, 15 Juli mendatang. Sementara itu, May sedang merancang rangkaian program pelatihan terkait cara melakukan penelitian yang menyasar tidak hanya kalangan akademisi tapi juga praktisi luar.
Setiap pemagang bekerja sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab masing-masing. Untuk menjaga sinergitas antar program yang ada dan efektivitas irama kerja, pemagang memanfaatkan aplikasi Slack dan tetap melakukan evaluasi rutin bersama pengurus dan anggota Eutenika setiap hari Jumat. Program Magang di Eutenika ini masih akan berjalan sampai akhir Agustus. (*)
Dania Nur Shabrina adalah mahasiswa program studi S1 Sosiologi, Universitas Brawijaya yang sedang magang di Perkumpulan Peneliti Eutenika.