Poskolonial merupakan disiplin keilmuan yang bertolak dari upaya perlawanan atas bentuk-bentuk superioritas kebudayaan. Pemilahan berdasarkan cara pandangan othernes peletakkan subyek liyan adalah ciri khas dari cara kerja sebuah dominasi politis. Kita perlu membaca cara pandang yang mewakali dan/atau sebuah interpretasi dari kaum terjajah lainnya dalam rentang masa-masa penjajahan di masa unsur-unsur rasialisme ditanamakan.
Sekolah Poskolonial merupakan upaya pencarian basis epistemologi untuk membedah keberagaman identitas di Indonesia sebagai hasil perjumpaan pelbagai lokalitas dengan peradaban-peradaban besar dunia (Asia, Arab, Islam, Eropa). Sembilan tema akan dibahas dalam satu rangkaian pencarian dan pembentukan kluster kajian. Kita berharap dapat melakukan suatu pemetaan kajian poskolonial yang dapat diturunkan dalam uji coba riset lapang dengan meletakkan ‘pesantren’ dan pelbagai bentuk budaya lokal sebagai basis riset. Kami berangkat dari suatu asumsi pesantren merupakan representasi dari keberagaman hasil dan proses perjumpaan peradaban tersebut. Pesantren menjadi titik-tolak pembakuan Islam secara formal ataupun substantif. Dengan demikian, pesantren tidak dapat diletakkan terpisah dari ragam realitas menyejarah dan diperlukan pembacaan yang komprehensif dari pelbagai perspektif, khususnya penalaran poskolonial.